Pages

Senin, 29 Maret 2010

Humor Sufistik

Burung Beo dan Saudagar Kaya
Dikisahkan ada seorang saudagar kaya memiliki seekor burung yang sangat bagus. Dia meletakan burung itu di dalam sebuah sangkar.

Pada suatu hari, saudagar itu pergi ke India tempat sal burung itu. Dalam perjalanan, saudagar itu bertanya kepada burungnya apakah dia dapat melakukan sesuatu untuknya?. Burung itu menjawab agar dirinya dilepaskan karena dia ingin udara kebebasan. Tapi saudagar itu menolaknya.
Karena permintaan ditolak, burung itu kemudian mengajukan permintaan lain. Dia ingin dibawa kesebuah hutan di India dan meminta saudagar itu agar mengumumkan kalau dirinya telah ditangkap kepada burung-burung yang ada di hutan.
Si saudagar itu menyetujui permintaanya dan tak lama kemudian dia berbicara kepada seekor burung liar yang benutknya yang mirip dengan burung miliknya. Burung liar itu tiba-tiba terjatuh. Burung itu pingsan dan tidak sadarkan diri. Jatuh dari atas pohon ke tanah.

Si saudagar mengira kalau burung liar itu adalah saudara burung miliknya, dan dia mungkin sangat sedih mendengar berita kalau saudaranya ditangkap. Si saudara itu pun bersedih karena menganggap dirinya penyebab kamatia burung itu.
Ketika si saudagar pulang dari hutan, burung miliknya bertanya apakah ada kabar baik untuk dirinya?. Si saudagar menjawab, “Tidak! Bahkan aku berpikir ini berita buruk. Suatu hari saudaramu pingsan dan jatuh dari pohon. Jatuh pas di kakiku setelah aku mengatakan kapadanya tentang penangkapan dirimu.” Setelah si saudagar berhenti dari berbicara, entah bagaimana tiba-tiba burung miliknya pingsan dan jauth di dasar sangkar.

Rupanya berita tentang kematian saudaranya telah menbuatnya sedih dan pingsang pula, pikir si saudagar. Denga perasaan sedih, saudagar itu menbuka pintu sangkarnya dan mengulurkan tangannya untuk mengambil burung yang pingsan. Lalu dia meletakan burung itu di atas kusen pintu rumahnya.
Tapi, dalam sekejap si saudagar dibuat kaget. Karena burung miliknya pulih kembali dan sehat dengan cepatnya. Burung itu lalu terbang menuju dahan sebuah pohon. Kemudian burung itu berkata kepada saudagar, “Sekrang Anda akan mengerti. Apa Anda pikirkan itu kabar buruk dan malapetaka itu justru kabar baikbuat saya, “lanjut burung itu.
“Berita tentang penangkapanku kepada saudaraku tentang kebebasanku”. Dan burung itu pun segera mengepakan syapnya dan terbang ke angkasa kebebasan.

0 komentar:

Posting Komentar